author-pic

Ferry S

An ISTJ, Type 5, Engineer, Gamer, and Thriller-Movies-Lover
Gangguan Psikologis
Mon. Sep 19th, 2022 06:38 PM5 mins read
Gangguan Psikologis
Source: HuggingFace@TonyAssi - psychological disorder

Sebelumnya gw pernah post tentang jenis-jenis personality manusia pada diri gw, mulai dari Enneagram Type 5, DiSC C Style, dan MBTI type ISTJ. Kali ini gw tertarik untuk share beberapa personality disorder yang “mungkin” ada pada diri gw. “mungkin” karena gw sendiri belum pernah konsultasi ke ahlinya langsung. Jadi ini hanyalah tebakan gw doang hasil googling😅. Untuk tau pastinya memang harus ke psikolog, tapi selama belum terlalu mengganggu, baik pada diri sendiri maupun orang lain, sebenarnya ga masalah. Namanya juga “disorder” yang artinya “gangguan”, kalau belum menggangu berarti baru gejala doang. Personality Disorder adalah gangguan psikologis yang menyebabkan penderitanya memiliki pola pikir dan perilaku yang tidak normal dan sulit untuk diubah. Berikut adalah gejala yang “kemungkinan” berkaitan pada diri gw:

Ini maksudnya adalah takut ketinggian. Kata emak gw, orang yang phobia ketinggian itu karena pas kecil ga dikasih ayunan. Kebetulan gw waktu kecil emang ga punya ayunan, sedangkan saudara-saudara gw yang lain pas kecil dibeliin. Makanya gw phobia ketinggian, begitu menurut teori emak gw😅. Orang yang phobia ketinggian akan merasakan cemas hingga jantung berdebar saat berada di tempat yang agak tinggi seperti balkon, gedung pencakar langit, atau sekedar melewati jembatan tinggi dan sempit yang menurutnya kurang aman. Mereka menyadari ketakutan itu hal yang tidak wajar, tapi perasaan takut mereka mengalahkan keberanian mereka untuk melawan rasa takut.

Gw termasuk orang yang Acrophobia dari kecil. Pernah suatu kali saat MDA, waktu itu lagi jamannya Fear Factor, reality show yang menantang orang melakukan hal extreme. Teman-teman gw di madrasah terinspirasi untuk melakukan lompat dari lantai 2 masjid ke bawah di atas gundukan pasir. Ngeliat teman-teman gw melakukan itu, kayaknya seru juga. Waktu itu masjid masih dalam proses pembangunan, tangga ke lantai 2 masih dalam bentuk kayu tinggi yang kecil tanpa pegangan kiri-kanan. Baru naik 2 anak tangga aja gw udah ga kuat😱. Akhirnya ga jadi, gw nontonin teman-teman gw aja sendirian dari anak tangga. Sekarang juga sama, gw ga bisa naik tangga yang ga ada pegangan tangannya, atau yang menurut gw ga aman seperti samping kiri-kanannya bolong. Gw juga ga bisa saat berada di atas gedung tinggi ngeliat ke arah bawah, apalagi pada gedung kaca yang ga ada pembatasnya. Kecuali gw yakin kalau itu sangat aman, misalnya ada tembok pembatas yang tebal dan cukup tinggi, minimal se-dada lah, baru gw berani liat pemandangan ke bawah. Kosan gw saat ini juga dekat dengan jembatan Stasiun Jatinegara yang tinggi banget😱. Pembatasnya itu tiang bolong-bolong kayak pintu penjara, dan tingginya se-perut orang dewasa. Tiap lewat sana, gw selalu memilih jalan di tengah-tengah jembatan, ga berani jalan di salah satu pinggirnya. Dan gw ga berani liat ke bawah, pandangan gw selalu lurus ke depan.

Introvert dan Socially Awkward adalah 2 hal yang berbeda. Introvert adalah kepribadian seseorang yang lebih nyaman ketika sendiri atau dengan sedikit orang daripada keramaian. Socially awkward adalah kondisi seseorang yang merasa canggung saat bersosialisasi. Introvert hanyalah kepribadian seseorang, sedangkan socially awkward merupakan salah satu gangguan kecemasan (anxiety disorder). Meskipun begitu, socially awkward bukan termasuk kategori gangguan kesehatan mental, tetapi hanyalah gangguan pada perasaan secara psikologis. Walaupun ada juga penelitian yang bilang bahwa itu dipengaruhi oleh struktur otak yang berperan dalam mengendalikan respon takut yang disebut amigdala. Menurut beberapa ahli, socially awkward biasanya dipengaruhi oleh pola asuh atau pengalaman masa lalu. Misalnya, waktu kecil sering didikte dan terlalu dikontrol sehingga berdampak pada kepercayaan diri anak. Atau karena traumatik seperti menerima respon berlebihan ketika melakukan kesalahan kecil, sehingga mereka kapok untuk berinisiatif ketika berinteraksi. Orang yang socially awkward menghindari komunikasi di keramaian karena sering deg-degan ketika bersosialisasi dengan orang ramai. Mereka kesulitan menghabiskan waktu bersama orang lain. Mereka sering kesulitan saat berkomunikasi, bingung mau ngobrolin apa atau harus bereaksi bagaimana, sehingga sering merasa kurang nyambung dengan percakapan. Ketika bersosialisai mereka cenderung mencari kesibukan lain untuk menghindari diajak berbicara oleh orang lain. Bahkan ketika ada telepon masuk pun mereka cenderung ga mau mengangkatnya, kecuali benar-benar penting. Mereka bukan berarti akan selamanya canggung, justru ketika topik pembicaraannya cocok dan disukai, mereka akan jadi mitra yang baik untuk memberi pengetahuan atau membagikan pengalamannya.

Ciri tersebut mirip dengan apa yang alami😅. Gw ketika ngumpul rame-rame bareng teman atau keluarga besar, biasanya bengong doang dengerin orang ngomong. Gw ga tau harus ngomong apa. Paling gw main HP doang untuk mengalihkan pandangan. Selama kuliah mungkin bisa dihitung pake jari berapa kali gw ikut kumpul-kumpul bareng teman. Begitu juga di rumah, gw lebih memilih untuk tetap di rumah kalau ada acara keluarga. Atau kalau acaranya di rumah gw, gw lebih memilih tiduran di kamar. Gw sering merasa topik pembicaraan nggak nyambung dengan gw. Mungkin itu yang membuat gw semakin malas untuk berinteraksi. Sebenarnya gw juga bisa lebih terbuka kalau misalkan topik pembicaraannya lebih ngena atau sesuatu yang memang gw pahami. Seringnya, gw merasa ga ada yang bisa mengerti apa yang gw pikirkan atau rasakan.

Nama lainnya adalah Prosopagnosia. Katanya sih karena adanya gangguan pada gyrus fusiformis pada otak yang bertugas mengatur memori untuk mengingat wajah (btw gw juga ga paham itu apaan, gw cuma copas istilah ilmiahnya dari google😅). Terdapat beberapa tingkatan pada penderitanya, mulai dari yang terendah hingga tertinggi. Pada tingkat yang paling parah, orang seperti ini ga bisa mengingat wajah orang yang sering ditemuinya. Pada tingkat yang rendah, mereka butuh beberapa waktu untuk mengingat wajah seseorang yang baru ditemui atau sudah lama tidak ditemui. Katanya ini hal yang wajar terjadi pada orang yang berusia di atas 30 tahun, tapi masalahnya hingga saat ini gw belum nyampe 30 tahun😅. Hingga saat ini, belum ada obat atau terapi yang dapat mengatasi ini. Penyebabnya ada 2, karena genetik atau pernah ada cedera otak. Kalau cedera otak, gw sih belum pernah. Mungkin gw karena genetik, tapi ga tau juga siapa di keluarga gw yang juga mengalami hal yang sama.

Ini sebenarnya masih samar-samar. Gw juga masih belum yakin apakah gw face blindness apa bukan. Tapi dari ciri-ciri tersebut, gw sedikit merasa. Yang dialami orang lain umumnya ingat wajahnya, tapi lupa namanya. Gw justru sebaliknya, lebih gampang mengingat nama, daripada mengingat wajah. Gw dapat dengan mudah mengingat nama orang yang baru gw kenal atau orang yang udah lama ga gw jumpai daripada mengingat wajahnya. Pernah terjadi suatu kali di kantor saat gw pertama kali interview. Gw induction sama seorang HR Officer kurang lebih satu jam. Gw udah berusaha memandang dan mengingat wajahnya agar suatu saat nanti ada sesuatu, gw tau bakal ke siapa. Selesai induction gw langsung ke ruang kerja gw bareng engineer lain. Pas mau shalat maghrib, gw papasan sama cewek di pintu masuk kantor. Trus dia nyapa, “eh, masih belum pulang?” sambil senyum. Gw kaget dong, itu hari pertama gw, dan gw belum kenal sama siapapun selain di ruang engineer tadi. Gw juga bukan selebgram yang tampangnya mudah dikenali orang-orang, "kok dia bisa kenal gw?"😅. Gw jawab datar aja, “iya, belum”. Tapi dalam hati gw mikir, “itu siapa ya?”. Yang pasti bukan engineer yang satu ruangan sama gw. Gw nebak-nebak aja, mungkin itu HR yang tadi pagi, soalnya dia satu-satunya cewek yang kenalan sama gw hari itu. Bukan itu saja, pas mudik pernah juga papasan sama guru SD gw di jalan. Dia negor gw, “fer!” gw hanya jawab “ya”. Padahal gw ngerasa ga kenal sama sekali. Gw akhirnya ingat setelah mencoba mengingat beberapa saat, ternyata beliau wali kelas gw dulu. Gw baru ingat karena pas SMP/SMA seingat gw beberapa kali juga berpapasan pas gw lagi nungguin angkot. Kejadian lainnya waktu gw kuliah ada teman SMA gw ke kosan trus dia cerita-cerita soal teman SMP & SMA gw lainnya, trus dia nunjukin foto. Dengan polosnya gw bilang, “itu siapa😅?”. Teman gw ngakak, “itu kan teman sekelas lu!”. Gw benar-benar ga ingat sama sekali itu siapa. Pas dia sebutin nama, baru gw ingat. Makanya mohon maaf kalau misalkan gw ketemu teman lama trus gw ga kenal, bukan berarti gw sombong, tapi emang gw susah mengingat wajah kalian. Setiap kekurangan pasti ada kelebihan. Gw emang susah mengingat wajah orang, tapi gw bisa mengingat beberapa hal detail kejadian di masa lalu yang menurut gw memorable, seperti saat gw SD, TK, bahkan saat umur 2 tahun. Gw juga pernah menulisnya di post gw sebelumnya tentang masa kanak-kanak.