author-pic

Ferry S

An ISTJ, Type 5, Engineer, Gamer, and Thriller-Movies-Lover
Seputar Film
Fri. Jun 18th, 2021 12:51 PM7 mins read
Seputar Film
Source: flickr@EpicTop10.com - Movie

Dah lama gw ga nonton film lagi. Terakhir gw rutin nonton film seingat gw saat sebelum pandemi, saat gw masih ngekos di Tebet. Harusnya selama WFH ini gw jadi lebih sering buat streaming, tapi nyatanya males banget. Padahal cukup banyak judul film yang masuk list yang bakal gw tonton. Sempat kepikiran untuk nonton film tiap jam 7 malam abis kerja, tapi buat nyalain laptop jam segitu aja udah mager. Gw hanya bisa mengenang film-film terbaik yang udah gw tonton. Jadinya gw lampiaskan deh ke tulisan ini😁.

Pada postingan kali ini gw ga akan membahas list film-film terbaik gw sepanjang masa seperti postingan gw tentang game, karena cukup banyak dan bakalan pusing gw mengingatnya. Gw hanya sekedar flashback beberapa jenis film yang memorable di ingatan. Jadi kayak postingan nostalgia gitu. Menurut gw film yang bagus itu dinilai dari segi cerita, detail scene dan pendalaman karakternya. Poin plus jika film itu terdapat twist yang tidak disangka-sangka atau ide dari film tersebut cukup unik dan out of the box.

Dari segi genre, mostly gw suka film thriller, entah itu action thriller, horror thriller atau crime thriller. Comedy dan romance juga suka sih, tapi ga terlalu suka, karena beberapa agak cheesy sih menurut gw walaupun ga semua. Kalau film fantasy, science-fiction, musical, gw emang kurang suka. Biasanya gw skip aja, walaupun gw sempat nonton juga beberapa kayak Spiderman versi Toby Maguire atau Star is Born, rata-rata sih film fantasy nya anak-anak yang gw suka kayak Doraemon, Shinchan, Peter Rabbit, Paddington. Kalau fantasy kayak Avengers, Batman, dan sejenisnya gw kurang tertarik dan cenderung bosen, makanya selera gw cenderung anti mainstream. Ga tau juga sih kenapa, emang ga selera aja kali yah.

Thriller adalah genre favorit gw😎. Film drama thriller yang paling memorable buat gw adalah The Bank Job. Awalnya karena gw suka filmnya salah satu aktor Hollywood favorit gw, Jason Statham. Gw kira ini film tembak-tembakan tentang perampokan Bank, ternyata bukan. Tapi tetap seru tentang kisah nyata skandal di kebangsawanan Inggris yang dibongkar para perampok.

Film thriller lainnya yang membekas di benak gw adalah Midsommar. Mungkin sebagian orang menilai lebih suka Hereditary daripada Midsommar, tapi buat gw Midsommar lebih matang dari segi cerita. Cerita tentang sebuah suku pedalaman di Eropa yang 'sesat' sangat detail diceritakan sukses. Bikin gw ngilu dan merinding meski tanpa tampilan hantu atau penampakan menyeramkan.

Selanjutnya, The Drishyam. Dulunya gw selalu skeptis dengan film India. Gw pikir film India itu hanya joget-joget ga jelas. Ternyata film India modern kualitasnya jauh meningkat pesat meninggalkan Indonesia, udah hampir setara Hollywood. Film yang cukup jenius menurut gw, mampu menghadirkan beberapa twist ala-ala Hollywood dan menegangkan tentunya. Film ini mampu mengubah pandangan gw terhadap film India modern lainnya. Oh ya, kabarnya tahun ini juga bakal ada The Drishyam 2, tapi gw belum sempat nonton sih, semoga aja ga kalah bagus sama yang pertama.

Thriller horror yang memorable buat gw adalah The Conjuring 2. James Wan emang benar-benar brilian untuk urusan film horror. Film horror buatan dia ga pernah mengecewakan. The Conjuring 2 adalah film horror terbaik buatan dia sejauh ini. Akting pemainnya keren-keren, terutama adegan anak kecil kesurupan itu. Memorable buat gw karena cukup unik.

Selama ini Korea terkenal dengan film romansa doang, ternyata film thrillernya juga banyak yang bagus dan berkelas. Orang-orang taunya romance yang jadi genre favorit orang Korea. Ternyata salah, thriller ternyata genre yang paling populer di sana. Terbukti beberapa film terlaris di Korea justru kebanyakan film thriller. Yang paling memorable buat gw adalah The Chaser. Filmnya cukup unik, biasanya penjahat dari suatu kejahatan di film ketahuannya di akhir, ini malah di awal film udah ketangkap. Tapi karena bukti ga cukup kuat, dan psikopatnya cukup pintar, polisinya jadi kewalahan. Film ini cukup menguras emosi buat gw dan sadis.

Satu lagi film thriller fenomenal dari Korea yang tahun lalu banjir pujian, Parasite. Gw rasa semua orang udah pada tahu lah film ini. Gw suka film ini bukan karena mainstream ikut-ikutan orang doang, tapi memang gw suka film tipe gini dari dulu. Plot dan alur yang out of the box adalah favorit gw, dan di film ini semuanya disajikan dengan sangat baik. Gw suka film yang mengajak penontonnya mikir dengan berbagai asumsi tanpa harus dijelaskan dalam film. Sehingga masing-masing orang punya persepsi yang berbeda terhadap film tersebut, dan biasanya gw membaca trivia di imdb buat baca-baca persepsi lain orang-orang.

Kurang lengkap rasanya kalau gw ga masukin film thriller Indonesia. Perempuan Tanah Jahanam adalah film thriller yang menurut gw paling memorable di Indonesia. Jarang banget ada film Indonesia yang kayak gini. Dan Joko Anwar sukses menyajikan film ini dengan luar biasa. Walaupun banyak orang bilang Pemuja Setan sebagai film terbaiknya Joko Anwar, tapi buat gw Perempuan Tanah Jahanam lah favorit gw karena plotnya yang unik. Menyeramkan tapi ga ada hantu di dalamnya.

Ada beberapa film romance yang sangat memorable. Salah satunya You're the Apple of My Eye. Ini film yang awalnya gw anggap sebelah mata, karena film Asia biasanya cheesy, sedangkan selera gw Hollywood banget. Tapi ada teman SMA gw yang bilang dia mewek nonton film itu, dan banyak yang bilang bagus banget. Gw masih ga percaya. Gw baru nyoba nonton pas udah kuliah, pas lagi gabut. Ternyata bener, nyesek banget kisahnya😥. Gw ga sampai mewek sih, tapi keingetan terus berhari-hari.

Selain itu gw juga suka My Sassy Girl. Setelah nonton You're the Apple of My Eye, gw mulai suka film Asia😍. Gw nyari di grup Facebook tentang rekomendasi film Romance Asia yang bagus, ga cheesy. Salah seorang teman menyarankan ini. Filmnya hampir 3 jam, tapi worth it banget buat ditonton. Bebeda dengan You're the Apple of My Eye, ini filmnya happy ending.

Film komedi sih banyak yang gw bagus-bagus, tapi ga banyak yang memorable buat gw, begitu selesai nonton, ya udah, terlupakan. Salah satu yang memorable adalah 5 Cowok Jagoan. Komedi Indonesia yang absurd dan fresh sukses bikin gw pengen nonton lagi. Jokes-nya ga cheesy dan bikin gw ngakak🤣.

Film komedi yang memorable selanjutnya adalah Central Intelligence. Gw pikir Dwayne Johnson itu orang yang serius banget. Ternyata bersama Kevin Hart, image-nya berubah jadi partner komedi yang lucu. Ini adalah film yang membuat gw jadi suka jokes-nya Kevin Hart. Berkat film ini juga Kevin Hart dan Dwayne Johnson dipasangkan kembali di film Jumanji yang juga bagus.

Ga banyak film drama yg memorable di pikiran gw sebenarnya. Tapi salah satu yang paling memorable buat adalah End of Watch. Cerita tentang vlog dua orang polisi saat menjalankan tugasnya. Gw merasa terbawa ke dalam ceritanya.

Drama lokal yang paling memorable buat gw adalah Tenggelamnya Kapal Van der Wijk. Bukan karena gw udah baca atau ceritanya ber-setting di kampung halaman gw, tapi memang karena kualitasnya cukup oke untuk level film lokal. Terutama akting Reza Rahadian, gw akui dia salah satu aktor terbaik Indonesia saat ini. Wajar aja dia jadi sering main di banyak film lokal.

Gw jarang nangis sebenarnya saat nonton film. Sekalipun ada film sedih pun gw berusaha biar ga mewek. Biasanya dengan cara mengalihkan perhatian ke ponsel😅. Tapi tetap aja ada beberapa film menurut gw yang bikin gw sedih. Salah satunya yang paling sedih adalah film "Little Big Master" tentang kisah mantan guru TK ternama di China yang resign & pindah ke Hongkong dan ingin keliling dunia bareng suami. Tapi di sana ada TK yang muridnya cuma 5 murid dari keluarga miskin dan gurunya udah ga mau ngajar karena gajinya kecil. Dia sebagai mantan guru TK tergerak untuk menjadi guru di sana dan membatalkan rencana keliling dunia bareng suami. Kisah perjuangannya membangun TK menurut gw cukup inspiratif dan menyedihkan. Di sana ada aturan bahwa jika ada sekolah yang muridnya kurang dari 5 maka subsidinya akan dicabut pemerintah. Hingga akhirnya ada satu murid yang harus lulus TK karena umurnya udah cukup untuk masuk SD sedangkan ga ada murid baru yang mau mendaftar di TK tersebut. Ga kuat gw di momen endingnya ketika anak tersebut pidato wisuda😭.

Gw termasuk orang yang sangat milih-milih buat nonton film. Kalau gw nonton film yang kurang bagus, itu gw kesel banget karena udah buang-buang waktu. Makanya setiap sebelum nonton film, biasanya gw baca-baca review dulu di blog-blog review film. Kalau bagus biasanya gw liat-liat dulu detailnya di imdb. Kalau menurut gw worth it, baru gw tonton. Kadang gw ga terlalu baca plot filmnya, gw hanya liat rating di blog dan genre beserta rating di imdb, kalau semuanya udah cocok, langsung tonton. Makanya kadang sebelum nonton, ada teman gw yang nanya, 'itu film tentang apa?' gw jawabnya, 'ga tahu'😂.

Ada beberapa kategori yang biasanya gw hindari. Contohnya anime, gw ga suka anime karena gw kurang suka aja dengan culture anime. Kadang lebih banyak bacotnya dan adegannya terlalu didramatisasi. Contohnya Tsubasa yang kalau mau nendang bola aja bacot dulu, atau Naruto yang sebelum berantem aja ceramah dulu. Dialognya kadang suka ngomong ngalor-ngidul, ga to the point. Banyak dialog-dialog yang menurut gw over, setiap ada suatu kejadian, biasanya semua ekspresi karakter yang ada pada scene bakal disorot, yang menurut gw ga penting. Kalau ini ga anime doang, Dorama Jepang emang rata-rata begitu sih, udah culture filmnya begitu, mau gimana lagi. Walaupun ga semua begitu, tapi sebagian besar yang gw tonton kebanyakan gitu, bikin gw bosen. Makanya dulu di tongkrongan gw jadi minoritas karena teman-teman gw yang lain lebih suka Naruto, sedangkan gw lebih suka Avatar: The Last Airbender. Kalau Avatar lebih Hollywood, lebih natural, lebih pas, tau kapan bacot dan tau kapan action. Tapi bukan berarti gw ga suka semua judul anime. Kalau anime yang sifatnya sketsa dengan dialog yang lebih ringan semacam Doraemon, Shinchan, dan sejenisnya gw masih bisa menikmati. Untuk film anak-anak gw emang lebih condong buatan amerika seperti Tom & Jerry buatan Hanna & Barbera, Woody Woodpecker, atau film-film dari Nickelodeon semacam Spongebob Squarepants, Chalk Zone, Cat Dogs, dan lain-lain.

Film India walaupun jaman sekarang udah modern banget, tapi bukan berarti semuanya pada bagus-bagus. Gw masih tetap milih-milih, karena masih ada aja film India yang cheesy. Begitu juga Korea, kadang beberapa film thriller-nya malah hanya mengulang formula yang sama, bosen juga. Khusus untuk film Indonesia gw emang sangat ketat filteringnya, karena gw masih saja tertipu. Liat trailer bagus, komen-komen orang juga bagus, tapi pas gw tonton malah mengecewakan. Tapi gw tetap bersyukur, film Indonesia secara umum udah lebih baik dibandingkan 10 tahun yang lalu yang isinya seputar horor erotis yang ga jelas.